Planet-planet di tata surya
1. Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya
dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari dan kala rotasi 59 hari.
Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo
tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan
Matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius
hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang
diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat
antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya
berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip
dengan Bulan,
Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami
serta atmosfer. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet
dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari
Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180
sampai 430 derajat Celcius).
2. Venus
Venus atau Bintang Kejora
adalah planet
terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km,
diameter 12.104 km. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida
(CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Venus
mengorbit selama 224,7 hari Bumi. Planet ini dinamai dewi cinta Romawi dan
keindahan. Setelah Bulan, ini merupakan obyek alami terang di langit malam,
mencapai magnitudo tampak dari -4.6, cukup terang untuk melemparkan bayangan.
Karena Venus merupakan planet rendah dari Bumi, ia tidak pernah muncul untuk
usaha jauh dari Matahari : elongasi maksimum mencapai 47,8 °. Venus
mencapai kecerahan maksimum sesaat sebelum matahari terbit atau segera setelah
matahari terbenam, yang untuk alasan ini telah disebut oleh budaya kuno sebagai
Bintang Fajar atau Bintang Sore.
3. Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari
adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi
bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25
hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer)
dan medan magnet yang disebut (magnetosfer)
yang melindung permukaan Bumi dari angin surya,
sinar ultraviolet
dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti
Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.
Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer,
Stratosfer,
Mesosfer,
Ionosfer,Termosfer,
dan Eksosfer.
Lapisan ozon,
setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer
dan mesosfer
dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara
-70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi
sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760
miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer
persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan
sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi
dipatok sebagai 1.
Bumi
memiliki diameter
sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan
unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi
mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan.
70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara
Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi
diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang
terdiri dari besi
nikel
beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat
cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800
kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi
setebal kurang lebih 85 kilometer.
4. Mars
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari.
Namanya diambil dari dewa
perang Romawi,
Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai
"planet merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan.
Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars. Mars
adalah planet bebatuan dengan atmosfer
yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan
lapisan es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip
dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya,
dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata
Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan
Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.
Lingkungan
Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus.Namun begitu, keadaannya
tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara
yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar
karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan
jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung
abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat
sederhana.
Planet
ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam
mengelilingi Matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Di
planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia
Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari
atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti
dari peradaban
yang telah lama musnah di Mars, walaupun pada masa kini, telah terbukti bahwa
fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
5. Jupiter
Jarak
rata-rata antara Yupiter dan Matahari
adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan
diameter 149.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9
jam 55 menit, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.
Di
permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa yang disebut Badai Besar Abadi. Atmosfer
Yupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3).
Lapisan atas atmosfer Yupiter terdiri dari 88 - 92% hidrogen dan 8 - 12%
helium. Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai
dengan 21oC. Seperti planet lain, Yupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya.
Jupiter memiliki 68 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede,
Callisto
(Galilean moons).
6. Saturnus
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet
bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter.
Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas
dari Bumi.
Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus
dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus
juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24 detik.
Saturnus
memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas
dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer
tersusun atas gas amonia
dan metana,
hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin
Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini.
Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat,
cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya
sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena
gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini,
diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah
bongkahan-bongkahan es meteorit. Cincin ini terentang dari 6.630 km - 120.700
km di atas atmosfer Saturnus.
Hingga
2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami.
Tujuh di antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya
gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus,
Tethys,
Dione,
Rhea, Titan (Satelit terbesar
dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.
7. Uranus
Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari
dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya.
Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata
telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak pernah
dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya
yang lambat. Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada
tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk
pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang
ditemukan dengan menggunakan teleskop.
Uranus
komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas
yang lebih besar, Jupiter
dan Saturn.
Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang
berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama
dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen
dan helium,
mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama
dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer
yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C).
Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan
terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari
metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan
bebatuan.
Seperti
planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin,
magnetosfer
serta banyak satelit alami. Sistem Uranian konfigurasinya
unik di antara planet-planet karena sumbu rotasi miring ke
sampingnya, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga,
kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain
merupakan ekuator mereka. Dilihat dari Bumi, cincin Uranus kadang nampak
melingkari planet itu seperti sasaran panah dan satelit-satelitnya
mengelilinginya seperti jarum-jarum jam, meskipun pada tahun 2007 dan 2008
cincin itu terlihat dari tepi. Tahun 1986, gambar dari Voyager 2
menunjukkan Uranus sebagai planet yang nampak tidak berfitur pada cahaya tampak
tanpa pita awan atau badai
yang diasosiasikan dengan raksasa lain. Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat
tanda-tanda perubahan musim
dan aktivitas cuaca
yang meningkat pada tahun-tahun belakangan bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya. Kecepatan
angin di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam,
560 mil per jam).
8. Neptunus
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari.
Planet ini dinamai dari dewa lautan Romawi. Neptunus merupakan planet
terbesar keempat berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga
berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih
besar daripada Uranus.
Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 SA
atau sekitar 4.450 juta km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan
periode revolusinya adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah ♆, yang merupakan
trident dewa Neptunus.
Neptunus
ditemukan pada tanggal 23 September 1846. Planet ini merupakan planet pertama
yang ditemukan melalui prediksi matematika. Perubahan yang tak terduga di orbit
Uranus
membuat Alexis Bouvard menyimpulkan bahwa hal tersebut
diakibatkan oleh gangguan gravitasi dari planet yang tak dikenal. Neptunus
selanjutnya diamati oleh Johann Galle dalam posisi
yang diprediksikan oleh Urbain Le Verrier. Satelit alam terbesarnya, Triton,
ditemukan segera sesudahnya, sementara 12 satelit alam lainnya baru ditemukan
lewat teleskop pada abad ke-20. Neptunus telah dikunjungi oleh satu wahana
angkasa, yaitu Voyager 2, yang terbang melewati planet
tersebut pada tanggal 25 Agustus 1989.
Komposisi
penyusun planet ini mirip dengan Uranus, dan komposisi keduanya berbeda dari raksasa gas
Yupiter
dan Saturnus.
Atmosfer Neptunus mengandung hidrogen, helium, hidrokarbon, kemungkinan nitrogen,
dan kandungan "es" yang besar seperti es air, amonia, dan metana.
Astronom kadang-kadang mengategorikan Uranus dan Neptunus sebagai "raksasa es"
untuk menekankan perbedaannya. Seperti Uranus, interior Neptunus terdiri dari
es dan batu. Metana di wilayah terluar planet merupakan salah satu penyebab
kenampakan kebiruan Neptunus.
Sementara
atmosfer Uranus relatif tidak berciri, atmosfer Neptunus bersifat aktif dan
menunjukkan pola cuaca. Contohnya, pada saat Voyager 2 terbang
melewatinya pada tahun 1989, di belahan selatan planet terdapat Titik Gelap
Besar yang mirip dengan Titik Merah Besar di Yupiter.
Pola cuaca tersebut diakibatkan oleh angin yang sangat kencang, dengan
kecepatan hingga 2.100 km/jam. Karena jaraknya yang jauh dari Matahari,
atmosfer luar Neptunus merupakan salah satu tempat terdingin di Tata Surya,
dengan suhu terdingin −218 °C (55 K). Suhu di inti planet diperkirakan
sebesar 5.400 K (5.000 °C). Neptunus memiliki sistem cincin
yang tipis. Sistem cincin tersebut baru dilacaktemu pada tahun 1960-an dan
dipastikan keberadaannya oleh Voyager 2 pada tahun 1989.
No comments:
Post a Comment